Penyuluhan Stunting, Lucy Kurniasari Anggota DPR RI Tekankan Pentingnya Intervensi Gizi Sejak Dini.

0

Lintas Surabaya, Surabaya – Dra. Lucy Kurniasari, Anggota DPR RI Komisi IX, memberikan penyuluhan tentang Stunting di Kampung Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Selasa, 05 Desember 2023.

Penyuluhan tersebut dihadiri oleh Rasiyo, mantan Sekdaprov Jatim, dan dr. Sofyan Rizalanda, Bina Akses Pelayanan KB, BKKBN Jatim.

Dalam penyuluhannya, Lucy Kurniasari mengatakan, bahwa Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Stunting dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan intelektual anak, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa dewasa,” ungkap Lucy.

Lucy Kurniasari juga menyampaik data stunting di Indonesia yang masih tinggi. Menurut data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Prevalensi stunting di Jawa Timur juga masih tinggi, yaitu sebesar 25,2%.

Untuk mengatasi masalah stunting, Lucy Kurniasari menekankan pentingnya intervensi gizi sejak dini.

Lanjut Lucy, Intervensi gizi tersebut dapat dilakukan melalui pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas, pemberian suplementasi vitamin dan mineral, dan perbaikan pola asuh.

“Intervensi gizi harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan,” kata Lucy.

“Pemerintah, masyarakat, dan swasta harus bekerja sama untuk mengatasi masalah stunting,’ terangnya.

Sementara itu Rasiyo, mantan Sekdaprov Jatim, juga menyampaikan pentingnya intervensi gizi untuk mengatasi masalah stunting.

“Stunting merupakan masalah serius yang dapat menghambat pembangunan bangsa. Stunting dapat menyebabkan anak kurang produktif di masa depan,” kata Rasiyo.

Rasio menuturkan, oleh karena itu, kita harus bekerja keras untuk mengatasi masalah stunting.”

dr. Sofyan Rizalanda, Bina Akses Pelayanan KB, BKKBN Jatim, mengatakan bahwa BKKBN Jatim terus berupaya untuk menurunkan prevalensi Stunting di Jawa Timur.

“BKKBN Jatim telah melakukan berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi bagi anak,” jelasnya.

Kami berharap prevalensi stunting di Jawa Timur dapat turun menjadi 14% pada tahun 2024,” pungkas Sofyan. (S nto)

Leave A Reply

Your email address will not be published.