Lintas Surabaya, Surabaya – Jaringan Pemuda dan Aktivis Indonesia (JAPAI) akhirnya angkat suara terkait buruknya pelayanan kesehatan di RS Soewandhie, Surabaya. Selama ini, JAPAI memilih diam dengan harapan manajemen rumah sakit milik pemerintah itu dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki pelayanannya. Namun, fakta buruk yang terus terjadi memaksa JAPAI untuk bersikap tegas.
“Kami mengutuk keras tindakan diskriminasi dan Rasisme pelayanan kesehatan di RS Soewandhie. Ini melanggar hak dasar masyarakat seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,” tegas MH. Sholeh Ketua JAPAI dalam pernyataannya.
JAPAI menyoroti RS Soewandhie sebagai instansi kesehatan milik pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab penuh dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa diskriminasi. Menurut JAPAI, keberadaan rumah sakit ini didanai oleh anggaran negara yang bersumber dari pajak rakyat.
“Kesehatan adalah hak semua warga negara. Namun, RS Soewandhie justru menghadirkan pengalaman pahit bagi masyarakat. Bahkan, formulir pendaftaran mereka meminta isian tentang suku. Apakah pelayanan kesehatan harus ditentukan berdasarkan suku?” kritik JAPAI dengan nada tajam.
JAPAI mendesak RS Soewandhie untuk menyadari bahwa mereka hadir untuk melayani masyarakat, bukan menjadi alat bagi mafia kesehatan. Pelayanan yang buruk dan indikasi diskriminasi harus dihentikan segera.
Sampai berita ini di naikan, dari pihak RS Siewandhie belum ada tanggapan untuk di konfirmasi dan ferivikasi terkait masalah tersebut. (Red)
