Franchise Besar Diduga Gunakan Gas Subsidi, Geprek Jhon Disorot Publik

0

Lintas Surabaya, Pasuruan – Ayam Geprek Jhon, jaringan waralaba cepat saji yang tengah berkembang pesat di berbagai daerah, kini menuai sorotan. Bukan karena kelezatan menunya atau ekspansi agresifnya, melainkan dugaan penyalahgunaan gas LPG bersubsidi 3 kg di salah satu gerainya.

Kamis (17/04), seorang konsumen yang enggan disebutkan namanya mempertanyakan penggunaan LPG subsidi di gerai Geprek Jhon cabang Jalan Raya Bromo, Karang Sentul, Gondang Wetan, Pasuruan.

“Mbak, apakah boleh Rumah Makan (RM) Geprek Jhon ini memakai LPG 3 kg yang bersubsidi?” tanya pembeli tersebut.

Pertanyaan itu kemudian dikonfirmasi kepada salah satu karyawati di lokasi, yang dengan enteng menjawab, “Pemakaian LPG 3 kg yang bersubsidi boleh kok dipakai, tidak apa-apa.”

Pernyataan tersebut memicu pertanyaan serius. Pasalnya, LPG 3 kg bersubsidi sejatinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Sementara Geprek Jhon merupakan jaringan bisnis waralaba berskala besar, dengan lebih dari 30 gerai yang tersebar di Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, Malang, Mojokerto hingga Probolinggo.

Dengan strategi pemasaran yang kuat, kualitas produk yang konsisten, dan dukungan mitra bisnis, Geprek Jhon telah menjelma menjadi salah satu pemain besar di sektor kuliner cepat saji. Namun, penggunaan gas bersubsidi di gerai mereka menjadi preseden buruk dan menimbulkan pertanyaan terkait kepatuhan hukum dan etika bisnis.

Publik kini menunggu tanggapan resmi dari manajemen pusat Geprek Jhon maupun pihak berwenang terkait temuan ini. Apakah ini kelalaian semata, atau justru praktik umum yang selama ini luput dari pengawasan? (tim) Bersambung.

Leave A Reply

Your email address will not be published.