Dukungan ke Emil Dardak Menguat di Tengah Kasus Bansos Rp21 Triliun yang Seret Khofifah

0

Surabaya, Lintas Surabaya – Arah politik Jawa Timur kian memanas setelah Gubernur Khofifah Indar Parawansa terseret dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) senilai Rp21 triliun. Situasi ini memicu gelombang dukungan terhadap Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak sebagai figur alternatif yang dinilai lebih bersih dan visioner.

Dua kelompok masyarakat berbasis Madura, yakni Forum Mahasiswa Madura (Formad) dan Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara, menjadi yang pertama menyatakan dukungan. Konsolidasi tersebut tampak dalam pelantikan pengurus Formad se-Jabodetabek di Jakarta, Rabu (24/9/2025), yang turut dihadiri Emil Dardak.

Dalam kesempatan itu, Emil menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa Madura atas semangat persatuan mereka. Sementara Ketua Madas Nusantara, Jusuf Rizal, menilai Emil sebagai pemimpin rendah hati dan visioner yang mampu membawa Jawa Timur ke arah lebih baik.

Dukungan ini kemudian direspons Jaringan Pemuda dan Aktivis Indonesia (JAPAI). Meski tidak hadir di acara, JAPAI melalui Ketua Umum MH Soleh menyampaikan sikap resmi setelah membaca perkembangan berita. Menurutnya, konsolidasi sosial yang dilakukan mahasiswa dan komunitas Madura patut diapresiasi sebagai energi positif bagi masa depan Jawa Timur.

“Kami menilai ini bukan sekadar manuver politik, tetapi bentuk konsolidasi sosial yang sehat. Kami mendukung arah itu, karena ada niat baik di baliknya,” ujar Soleh dalam rilis resmi, Kamis (24/9).

Kasus dugaan korupsi dana bansos yang menjerat Khofifah menjadi latar utama menguatnya dukungan ini. Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) sebelumnya melaporkan adanya penyimpangan anggaran hingga KPK menetapkan 21 tersangka dari unsur legislatif dan partai politik. Publik kini menunggu kepastian status Khofifah, apakah akan diumumkan sebagai tersangka.

Soleh menegaskan pentingnya ketegasan KPK agar kepercayaan publik tidak runtuh.

“Jangan biarkan rakyat Jawa Timur menunggu tanpa kepastian. Jika ada bukti kuat, umumkan status hukum Gubernur. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” tegasnya.

Menurut JAPAI, dukungan Formad dan Madas Nusantara mencerminkan aspirasi rakyat yang lelah dengan kepemimpinan yang tersandung kasus korupsi. Emil dipandang sebagai simbol regenerasi kepemimpinan sekaligus antitesis terhadap rezim yang cacat moral.

“Mas Emil hadir di ruang publik sebagai simbol harapan baru. Dukungan Formad dan Madas Nusantara terasa otentik, dan itu kami dukung,” imbuh Soleh.

JAPAI menilai konsolidasi mahasiswa, komunitas lokal, dan aktivis nasional menjadi modal penting dalam mengawal transisi kepemimpinan Jawa Timur. Jika kasus korupsi bansos terbukti menyeret Khofifah, Emil Dardak otomatis menjadi pengganti konstitusional yang memiliki legitimasi kuat.

“Masyarakat berhak atas pemerintahan bersih. Emil adalah pilihan rasional untuk itu,” tutup Soleh. (red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.