Dorong Dunia Pendidikan Menuju Zona Nol Kekerasan di Sekolah, 5000 Peserta Hadiri Deklarasi Anti Bullying

0

Surabaya, Lintas Surabaya — Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur resmi mendeklarasikan gerakan Anti-Bullying di Dunia Pendidikan, Sabtu (01/11). Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Pasuruan, Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo.

Ketua MAKI Jawa Timur, Heru Satrio, dalam sambutannya menegaskan bahwa deklarasi ini merupakan langkah nyata untuk mengajak seluruh insan pendidikan mengatakan “Say No to Bullying”.

“Kami menganggap praktik bullying dan kekerasan di sekolah masih marak terjadi. Harapan kami, khusus di Jawa Timur bisa menjadi Zona Nol Bullying di lingkungan sekolah,” ujar Heru.

Heru menambahkan, deklarasi ini tidak akan berhenti di Surabaya saja. Pihaknya telah menyiapkan gerakan berkelanjutan ke 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, agar syiar anti-bullying semakin masif dan menyentuh seluruh lapisan dunia pendidikan.

“Prasasti deklarasi yang kita lakukan hari ini adalah awal. Kami akan terus bergerak ke seluruh daerah untuk menyerukan penolakan terhadap bullying demi mewujudkan Jawa Timur Zero Bullying,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Pendidikan (Konasdik) Jawa Timur, Kunjung Wahyudi, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif MAKI Jatim.

“Acara yang digagas Mas Heru ini luar biasa. Dunia pendidikan kita masih banyak menghadapi kasus kekerasan. Karena itu, inisiatif ini sangat penting dan perlu didukung semua lembaga pendidikan,” ungkap Kunjung.

Dalam kesempatan tersebut, juga diluncurkan saluran khusus pengaduan kasus bullying di lingkungan pendidikan, yang diharapkan bisa menjadi sarana cepat tanggap untuk menindaklanjuti setiap laporan kekerasan di sekolah.

Kunjung menambahkan, anak-anak peserta deklarasi yang hadir menunjukkan semangat luar biasa sebagai generasi berani menolak kekerasan.

“Anak-anak yang datang hari ini adalah pejuang kecil yang sadar akan pentingnya menghentikan bullying. Kesadaran seperti ini harus terus kita rawat,” ujarnya.

Gerakan deklarasi anti-bullying MAKI Jatim ini menjadi langkah penting dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan berkarakter, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan gerakan serupa. (S nto)

Leave A Reply

Your email address will not be published.