Karantina Jatim Perketat Pengawasan 2026, Ungkap Modus Baru Penyelundupan Hewan
Surabaya, Lintas Surabaya — Dalam kegiatan “Karantina, Pemda dan Media Bersinergi” yang digelar di JW Marriott Surabaya pada Rabu, 10 Desember 2025, Kepala Balai Karantina Jawa Timur, Hari Yuwono Ady, M.Si, memaparkan sejumlah capaian dan evaluasi terkait pengawasan lalu lintas hewan, tumbuhan, serta media pembawa sepanjang tahun 2025.
Hari Yuwono menyampaikan bahwa hingga akhir tahun ini terdapat dua perkara yang telah tuntas hingga tahap P21, yakni kasus pemasukan anjing dari NTT dan pemasukan burung dari Banjarmasin/Makassar.
Sementara satu perkara lainnya terkait pengeluaran kalajengking harus dihentikan melalui penerbitan SP3, lantaran tersangkanya meninggal dunia.
Terkait modus para pelaku penyelundupan, Hari Yuwono mengungkapkan bahwa pola yang digunakan sangat beragam.
“Modus macam-macam. Ada yang mengemas media pembawa secara rapat agar tidak terlihat, ada juga yang memanfaatkan jalur pemasukan dan pengeluaran yang tidak ditetapkan,” ujar Hari Yuwono.
Ia menegaskan bahwa dinamika modus operandi ini menuntut kewaspadaan tinggi dari pejabat karantina di lapangan.

Memasuki tahun 2026, Karantina Jawa Timur menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat pengawasan. Tiga poin utama menjadi fokus:
Meningkatkan kewaspadaan petugas karantina, terutama di titik-titik rawan pemasukan dan pengeluaran.
Meningkatkan kompetensi dan skill petugas, terutama dalam teknik pengawasan dan penindakan.
Memperkuat koordinasi dengan instansi terkait, baik di pelabuhan, bandara, maupun lembaga penegak hukum lainnya.
“Kami tidak bisa bekerja sendirian. Koordinasi dengan instansi lain dan masyarakat sekitar pintu pemasukan-pengeluaran sangat penting untuk menekan praktik ilegal,” tegas Hari.
Selain menjaga keamanan hayati, Balai Karantina Jatim juga menegaskan perannya sebagai fasilitator perdagangan, khususnya dalam mendukung kelancaran ekspor komoditas unggulan Jawa Timur. Dengan pengawasan ketat dan pelayanan yang profesional, ia berharap produk-produk lokal semakin diterima di pasar internasional.
“Harapannya, masyarakat Jawa Timur dapat menikmati hasilnya. Insyaallah kita terus memperkuat karantina agar ekspor kita makin maju dan membanggakan,” tutupnya. (S nto)