Tradisi Bersih Desa Blimbing: Ungkapan Syukur dan Pelestarian Kearifan Lokal
Lintas Surabaya, Probolinggo – Bersih Desa adalah tradisi turun-temurun dalam masyarakat Jawa yang telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini merupakan upacara adat yang dilakukan untuk memberikan sesaji kepada danyang desa, sosok yang dipercaya sebagai penjaga desa. Bersih Desa juga dimaknai sebagai ungkapan syukur atas hasil panen, serta untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat.
Di Desa Blimbing, Kecamatan Pakuniran, Probolinggo, tradisi ini dilaksanakan pada 21 Oktober 2024. Acara dimulai dengan lomba tarik tambang, dilanjutkan dengan pembacaan Khotmil Qur’an di lima titik, serta selamatan atau bancaan di makam dan punden dusun. Masyarakat bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat berdoa bersama untuk keamanan, kesejahteraan, dan ketentraman warga desa.
Selain kegiatan ritual, warga juga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan desa, termasuk jalan, gang, selokan, dan makam leluhur yang dianggap keramat. Di Desa Blimbing, rangkaian kegiatan Bersih Desa juga meliputi gerak jalan, kesenian Glipang, serta Tottan merpati sebagai bagian dari tradisi lokal.
Kepala Desa Blimbing, Buhari, menyampaikan, “Tradisi-tradisi ini merupakan warisan nenek moyang yang memiliki makna dan nilai tersendiri bagi masyarakat. Dengan mempertahankan tradisi ini, kita dapat memperkaya dan memperkuat jati diri bangsa.
Dalam kegiatan selamatan bersih desa, seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warga Desa Blimbing hadir untuk bersama-sama berdoa.
“Ritual bersih desa terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dengan kerja bakti membersihkan lingkungan. Seluruh warga desa berpartisipasi, baik dengan memperbaiki jalan, membersihkan gang-gang dan selokan, hingga menata pos ronda agar terlihat rapi dan bersih,” ungkap Buhari.
Lanjut Buhari, Selain itu, warga juga biasanya membersihkan makam-makam yang dianggap keramat, terutama makam leluhur dan tokoh-tokoh yang pernah menjadi panutan masyarakat desa. Tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk membersihkan hambatan atau kesulitan yang mungkin mengganggu ketenangan hidup warga, agar kehidupan masyarakat menjadi lebih tenteram.
“Adapun rangkaian kegiatan tradisi “Bersih Desa” di Blimbing, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, meliputi:
– Karnaval atau pawai yang bisa diganti dengan gerak jalan, diikuti oleh masing-masing dusun di wilayah Desa Blimbing,
– Kesenian Glipang, dan
– Perlombaan merpati “Tottan” yang merupakan tradisi khas Kecamatan Pakuniran,” terang Buhari.
Buhari juga mengatakan, Acara selamatan ini akan berlangsung hingga malam hari dengan ditutup oleh Pengajian Umum yang diselenggarakan di rumah Buhari, selaku Kepala Desa Blimbing.
“Tradisi merupakan bagian integral dari kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan. Tradisi selalu melekat erat dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Melalui tradisi, tercipta kesinambungan serta rasa gotong royong di kalangan warga,” jelasnya.
Kepala Desa Blimbing, Buhari, berharap agar ke depannya masyarakat dapat hidup lebih aman, nyaman, rukun, dan tenteram. Ia juga berharap bahwa acara selamatan desa pada tahun-tahun mendatang akan lebih baik dan lebih meriah daripada yang sekarang.
“Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT dan dukungan dari semua pihak, rangkaian tradisi ‘Bersih Desa’ Blimbing, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, tahun 2024 ini dapat terselenggara dengan lancar dalam suasana aman dan kondusif hingga selesai,” ujar Buhari.
Ia juga menambahkan, “Semoga kegiatan kali ini dapat menumbuhkan rasa persaudaraan antarwarga, serta membawa keberkahan, kesehatan, panen yang melimpah, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Semoga kita semua menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah,” pingkasnya. (red)