Kirab Budaya TITD Teng Swie Bio Krian, Wujud Syukur dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dalam Semangat Keberagaman
Sidoarjo, Lintas Surabaya — Dalam rangka memperingati Sheng Dien atau Hari Mencapai Kesempurnaan Yang Mulia Kongco Kong Tik Cun Ong, Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Teng Swie Bio Krian menyelenggarakan Giat Kirab Budaya dan Upacara Sembahyang Besar selama dua hari, yakni pada Sabtu dan Minggu, 1–2 November 2025.
Kegiatan keagamaan ini diawali pada Sabtu (01/11) dengan penerimaan Kiemsien atau tamu suci dari sekitar 8 kelenteng di wilayah Jawa Timur.
Suasana khidmat menyelimuti upacara Sembahyang Besar yang digelar pada sore harinya sekitar pukul 18.00 WIB, sebagai bentuk penghormatan dan peringatan atas Hari Mencapai Kesempurnaan Yang Mulia Kongco Kong Tik Cun Ong.
Upacara tersebut diikuti oleh pengurus TITD Teng Swie Bio Krian, perwakilan rumah ibadah dan kelenteng, serta umat Tri Dharma yang hadir dengan penuh rasa bakti.
Rangkaian acara dilanjutkan pada Minggu pagi (02/11) dengan Kirab Budaya Ruwat Desa Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Pawai budaya yang menempuh jarak sekitar 4 kilometer ini diikuti oleh lintas agama dan lintas budaya Nusantara, menggambarkan semangat persaudaraan dan toleransi yang kuat di tengah masyarakat.
Diperkirakan lebih dari 1.000 peserta hadir memeriahkan kegiatan ini, belum termasuk warga sekitar yang antusias menyaksikan jalannya kirab di sepanjang rute.

Menurut Suhu Liem Tiong Yang, kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan spiritual, tetapi juga sarana mempererat persatuan di tengah keberagaman.
“Kirab budaya gotong Tao Pek Kong ini merupakan tradisi masyarakat Tionghoa dan umat kelenteng dalam memohon berkah keselamatan bagi bangsa dan negara Indonesia, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Krian. Semoga melalui kegiatan ini kita semua mendapat berkah, kedamaian, kelancaran usaha, dan rezeki,” ujarnya.
Suhu Liem Tiong Yang juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan nilai-nilai toleransi, keharmonisan, dan kerukunan antarumat beragama di tengah perbedaan.
“Ini adalah bentuk nyata kebersamaan dalam keberagaman. Semoga kegiatan seperti ini terus dilestarikan untuk memperkuat harmoni sosial dan spiritual masyarakat,” pungkasnya. (S nto)