Arizal Tomliwafa Caleg DPR RI Dapil Surabaya-Sidoarjo, Kampanye Dengan Adakan Event Bazar UMKM
Lintas Surabaya, Surabaya – Antusiasme calon legislatif anak muda bisa memberikan semangat baru dalam politik dengan membawa ide-ide segar dan perspektif generasi muda.
Peran anak muda dalam pemilu sangat penting untuk menciptakan perwakilan yang inklusif dan mencerminkan keragaman masyarakat. Partisipasi aktif anak muda dapat membawa ide-ide segar, energi, dan perspektif baru ke dalam proses politik.
Dengan ikut serta dalam pemilu, mereka dapat memengaruhi kebijakan yang berkaitan dengan masa depan mereka dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Hal tersebut menjadi penting, untuk mempertimbangkan pengalaman dan pemahaman menyeluruh terhadap isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat.
Potensi pemilih anak muda memiliki dampak besar dalam proses demokrasi. Dengan jumlah yang signifikan, pemilih muda dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan politik.

Anak muda memiliki potensi untuk membawa isu-isu generasi mereka ke perhatian publik, serta memilih pemimpin yang mencerminkan nilai dan aspirasi mereka. Keterlibatan aktif anak muda dalam pemilihan dapat memperkuat demokrasi dan memastikan representasi yang lebih baik bagi seluruh spektrum masyarakat.
Hal tersebut tercermin pada sosok Arizal Tomliwafa yang berkampanye dengan mengadakan event bazar dan panggung yang di ikuti rekan rekan muda. Tomliwafa menyebut bahwa anak-anak muda tidak terlalu tertarik jika disajikan acara-acara yang terlalu normatif.
Selain itu Menurut Arizal Tomliwafa menyinggung bahwa sampai saat ini, belum melihat anggota DPR yang serius dalam menanggapi UMKM. Dirinya ingin menginisiasi isu tersebut, dengan diaplikasikan menjadi UMKM ini yang lebih kreatif.
“Gen Z disini menjadi penyemangat, supaya kita menjadi lebih punya semangat lagi untuk membangun usaha, saya berpesan UMKM anak muda agar jangan patah semangat”. Sambungnya.
“UMKM di Surabaya dan Sidoarjo menurut saya sudah bagus sekali dan terdepan dibandingkan kota kota lain. Semoga kota kota lain bisa meniru. Dan semoga politisi jangan cuma memasang baliho didepan sana. Politisi itu bikin kegiatan bukan memasang baliho. kita bukan percetakan”. Ungkap Arizal Tomliwafa. (S nto)