Menyambut Imlek,Kelenteng Ba De Miao Delapan Kebajikan Surabaya Bersihkan Kiemsin Para Suci

0

Lintas Surabaya, Surabaya – Kelenteng Ba De Miao (Delapan Kebajikan) Surabaya menyambut perayaan Imlek melakukan tradisi menyucikan Kiemsin Para Suci atau patung dewa-dewi, hari Rabu 07 Februari 2024.

Tradisi menyucikan Kiemsin Para Suci ini bertujuan untuk menghormati dan memuliakan dewa-dewi dan mengantar Para Suci naik kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.Dan tradisi ini setiap tahun selalu dilakukan.Proses menyucikan Kiemsin Para Suci ini dengan membersihkannya memakai air bunga yang sebelumnya di bersihkan dengan air sabun.

Suhu Liem Tiong Yang, pengurus Kelenteng Ba De Miao (Delapan Kebjikan), menyampaikan, Yang pertama dengan sembahyang mengantar Dewa Dapur naik yaitu mengantar Para Suci naik artinya dengan ibadah itu Para Suci kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk melaporkan segala hal tentang yang ada di dunia ini.

“Sehingga dipandang tempatnya, patung atau orang untuk menghormatinya itu menyebutnya Kiemsin, jadi tidak bisa disebut patung, antara patung dan kiemsin itu adalah patung ya patung tapi kalau kiemsin itu adalah patung para suci itu tadi yang ditaruh di Altar. Perbedaannya di sana ini patung ini Kiemsin,” ungkap Suhu Liem, Rabu (07/02/24)

Lanjut Suhu Liem, Jadi kalau Kiemsin itu kalau sudah di taruh dia tidak bisa di rubah-rubah atau di pindahkan selama satu tahun itu, setelah para suci itu naik pulang berarti diyakini bahwa tempatnya kosong tidak ada yoninya karena para sucinya naik ke atas. Nah itu baru bisa dibersihkan.Tidak sopan ya Para Sucinya masih ada kemudian diambil dibersihkan kan secara kata susila kan tidak benar kosong baru bisa dilakukan.

“Dengan membersihkan Para Suci itu sebetulnya juga merupakan satu harapan simbolisasi membersihkan diri karena selama 1 tahun perjalanan itu kan kita tidak luput dari kesalahan dan dosa.Ini simbolisasi sebenarnya menurut pendapat saya gitu,” terang Suhu Liem.

“Dibersihkan itu membersihkan dari kotoran-kotoran, Sehingga memasuki tahun yang baru munculah energi – ebergi yang positif,” imbuhnya.

Suhu Liem juga mengatakan, Kalau di klenteng Delapan Kebajikan atau Ba De Miao ini ada 6 Kiemsin yang di bersihkan, sebagai tuan rumah adalah altarnya Nabi Zhi Sheng Kong Zi kemudian di sini ada Altar yang mulia Fu De Zheng Shen orang bilang itu adalah malaikat bumi di bawahnya ada Macan Putih atau Pe Ho Ya kemudian di sebelahnya itu ada Guan Sheng Di Jun terus yang sebelah kanan ada Guan Yin Niang Niang kemudian ada Tian Shang Sheng Mu.

“Selain 6 Kiemsin ini yang di bersihkan semuanya yang ada di altar jadi termasuk rumah-rumahnya untuk Kiemsin itu tadi meja altar kemudian dengan pernak perniknya di situ ada tempat menancapkan dupa yang disebut yullo itu di bersihkan semua kemudian abu yang ada di dalam itu di ayak barangkali ada bekasnya ilidinya yo tadi di ambil jadi kondisi bersih,yullonya tempatnya yo juga dibersihkan dengan dicuci dengan air kemudian dibilas dengan air kembang,” jelasnya.

Liem juga menuturkan, Sebelum kita menurunkan Bagaimanapun kita itu harus tahu aturan kita sembahyang mohon izin untuk membersihkan, jadi kita sembahyang mohon izin untuk menurunkan dan membersihkan, setelah itu para suci ditanya dengan menggunakan sarana Pak Pwee, kita sembayang tanya apakah sudah bersedia untuk di turunkan di bersihkan. Kalau sudah bolak balik itu ok, kalau belum gimana ya kita tunggu berapa saat kita tanya kembali kalau sudah siap ok baru di turunkan semua dan di bersihkan seluruhnya ini yang ada dalam altar ini harus bersih.

“Cara membersihkan sama di cuci di paso dengan air di bilas dengan air kemudian yang terakhir dibilas dengan air bunga. Saya menggunakan dua komponen bunganya, bunga Mawar Melati, Mawar Melati itu simbol Yin Yang satu kesatuan,” tuturnya.

Harapannya sepanjang tahun kita itu wangi, kalau kita itu bersih, wangi rezeki akan datang sama juga manusia kalau kita bersih, rapi, wangi orang kan akan mendekat rezeki akan mendekat.

Liem menjelaskan,Biasanya untuk mencuci mengawalinya itu kan orang yang di pandang sesepuh, semacam saya ini di pandang punya nilai tambah punya nilai spirit untuk mengawslinya, makanya kalau yang di sini selalu saya yang mengawali yang melakukan ritual kemudian yang memohonkan izin pasti saya yang mengawsli dulu setelah itu baru umat tidak harus khusus atau bagaimana, umat yang mau membaktikan dirinya untuk tempat ibadah,” pungkasnya. (S nto)

Leave A Reply

Your email address will not be published.