BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VII, Fokus pada Peningkatan Kepesertaan JKN dan Efisiensi Biaya
Lintas Surabaya, Surabaya – BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VII mengadakan Media Gathering 2024 di Platinum Hotel Surabaya pada Kamis, 19 Desember 2024. Acara ini membahas pencapaian dan strategi BPJS Kesehatan, khususnya di Jawa Timur, dalam mengoptimalkan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan menyeimbangkan pengeluaran serta penerimaan di sektor kesehatan.
Ayu Budi Mursintawati, Asisten Deputi SDM, Umum dan Komunikasi, di dampingi Ario Pambudi Trisno Wibowo, Asisten Deputi Kepesertaan dan Mutu Layanan, dan Phindo Bagus Dharmawan, Asisten Deputi Jaminan Pelayanan Kesehatan, di depan puluhan media menyampaikan, bahwa tingkat kepesertaan di Jawa Timur telah mencapai 95% dan 29 kabupaten/kota telah mencapai Universal Health Coverage (UHC). Untuk tahun depan, BPJS Kesehatan menargetkan peningkatan kepesertaan hingga 98%.
“Kami mengacu pada SK Tim Optimalisasi Gubernur untuk merangkul seluruh stakeholder sesuai fungsi masing-masing guna mendorong peningkatan kepesertaan JKN,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, disampaikan bahwa hingga November 2024, total biaya klaim mencapai Rp 22 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding penerimaan. Penyebab utamanya adalah tren penggunaan fasilitas kesehatan yang meningkat, didorong oleh kesadaran masyarakat yang lebih tinggi akan pentingnya pelayanan kesehatan.
Selain itu, kenaikan tarif rumah sakit dan fasilitas kesehatan pada 2023 juga menjadi faktor signifikan. Namun, BPJS Kesehatan masih memiliki cadangan dari tabungan saat pandemi COVID-19, di mana pemanfaatan fasilitas kesehatan sempat menurun.

BPJS Kesehatan menargetkan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran dapat tercapai pada 2026. Namun, untuk mewujudkannya, perlu ada kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pihak terkait.
“Kini paradigma telah berubah. Jika dulu masyarakat menganggap ‘orang miskin dilarang sakit,’ sekarang kesadaran untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit semakin meningkat. Hal ini di satu sisi menggembirakan, namun di sisi lain menunjukkan perlunya penguatan pencegahan sebelum sakit,” jelasnya.
BPJS Kesehatan akan terus mengevaluasi program dan langkah-langkah strategis untuk menjaga keseimbangan keuangan, efisiensi pelayanan, serta peningkatan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat. (S nto)