DPRD Surabaya Kritik Operasional RSUD Eka Candrarini, Peminjaman Tenaga Medis dan Akreditasi Kilat Dipertanyakan

0
Lintas Surabaya, Surabaya – Launching Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Eka Candrarini menuai kritik terkait operasional rumah sakit di kawasan Surabaya Timur. Kritik tersebut mencakup peminjaman tenaga kesehatan (nakes) dan proses akreditasi yang dinilai terlalu cepat.

 

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Michael Leksodimulyo, menyoroti langkah peminjaman tenaga medis dari RSUD BDH dan RSUD Soewandie untuk mendukung operasional RSUD Eka Candrarini. Menurutnya, kebijakan ini perlu dikaji lebih dalam, mengingat kedua rumah sakit tersebut juga membutuhkan tenaga medis, baik dokter umum maupun spesialis.

 

“Apakah langkah ini justru akan memberatkan RSUD BDH dan Soewandie? Hal ini perlu dipertimbangkan dengan seksama,” ujar dr. Michael pada Jumat, 20 Desember 2024.

 

Lebih lanjut, dr. Michael juga mempertanyakan kelayakan akreditasi RSUD Eka Candrarini yang baru beroperasi kurang dari tiga bulan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 12 Tahun 2020, rumah sakit yang baru beroperasi seharusnya melakukan akreditasi paling lambat dua tahun setelah memperoleh izin operasional.

 

“Apakah rumah sakit yang belum beroperasi lama ini sudah layak untuk diakreditasi? Standar yang ada jelas menyebutkan bahwa rumah sakit baru harus beroperasi minimal tiga bulan sebelum menjalani proses akreditasi,” jelas dr. Michael.
Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menambahkan bahwa proses akreditasi seharusnya tidak dilakukan terburu-buru, apalagi jika membebani rumah sakit lain yang sudah beroperasi.

 

 

“Terlihat seperti yang penting buka saja, tanpa memperhatikan kesiapan operasional dan sumber daya yang dibutuhkan,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Agus Mashuri, anggota Komisi D lainnya dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menyampaikan pendapat serupa. Menurutnya, selain tenaga medis, sektor pendukung rumah sakit, seperti kebersihan dan parkir, juga harus dipersiapkan secara matang.

 

Agus menekankan pentingnya selektivitas dalam pemilihan tenaga medis dan memastikan bahwa kebutuhan tenaga kerja di RSUD Eka Candrarini tidak mengganggu kinerja rumah sakit lain yang sudah berjalan.

 

“Kami mengusulkan agar tenaga medis yang dipilih berasal dari Surabaya, untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja dari luar kota,” kata Agus. (Red)
Leave A Reply

Your email address will not be published.